Polres Aceh Utara bersama Satpol PP melakukan upaya bikin macho para waria di wilayah hukumnya. Seperti memotong rambut dan memberi baju kemeja laki-laki. Tapi upaya itu malah berbuntut kritikan dari luar Aceh.
Selain itu, Kapolres Aceh Utara, AKBP Untung Sangaji juga diperiksa Propam Polda Aceh beberapa hari lalu.
"Saya sudah diperiksa beberapa hari lalu terkait penertiban waria di Kecamatan Lhoksukon dan Tanah Jambo Aye. Saya siap bertanggung jawab jika dianggap salah atas pembinaan mereka (waria) tersebut," kata Untung Sangaji Jumat (2/2/2018).
"Saya langsung bertindak atas laporan keresahan warga. Daripada nanti sudah kejadian dilakukan oleh massa terhadap mereka (waria) dan nanti Pak Kapolda dan Pak Kapolri memarahi saya karena tidak becus kerja. Saya inisiasi sendiri, apalagi para ulama sudah member izin. Saya pun tidak menyiksa mereka, saya hanya bina dan ajak mereka ke jalan yang benar," sebut Untung.
Untung mengaku, apabila organisasi menginginkan perubahan dan bagaimanapun keputusan pimpinan akan disikapinya dengan bijak dan senang.
"Apabila harus diganti, apabila untuk organisasi harus diubah, dan bagaimana pun keputusan pimpinan harus disikapi dengan bijak dan senang. Intinya saya tidak setuju dengan perilaku demikian. Saya berniat hanya mengubah mereka (waria) ke arah lebih baik. Tidak ada niat hal-hal lainnya," tambah Untung.
Sebelumnya, penangkapan 12 waria di Aceh Utara yang dilakukan beberapa waktu lalu mendapat sorotan dari Amnesty International. Mereka diciduk saat berada di salon di dua kecamatan di sana. Setelah dibekuk, mereka dibawa ke Polres dan dibina.
" Tingkatkan Penjualan dan Kembangkan Usaha Anda bersama m ausaya. com "
Emoticon